Buat yang sudah gede, masih ingatkah Anda dengan kata-kata Jack Charlton setelah Piala Dunia 1994 usai? Doi nyebutin kalau unsur terpenting dalam membangun serangan sebuah tim adalah full-back? Loh kok? Oke mari kita analisis sedikit dipostingan kali ini.
Normalnya full-back adalah pemain bertahan yang bermain disisi lapangan yang memiliki kemampuan sama baik antara menyerang dan bertahan. Apabila kita memvisualisasikan kurang lebih seperti apa yang tampak pada gambar dibawah ini:
Mari kita lihat beberapa tahun ke belakang. Di Piala Dunia 1994 pemenangnya adalah Brazil yang memiliki duo full-back Jorginho dan Branco. Di Piala Dunia 1998 pemenangnya adalah Prancis yang memiliki duo Lilian Thuram dan Bixente Lizarazu. Disusul oleh duo Cafu dan Roberto Carlos bagi Brazil yang memenangi Piala Dunia 2002. Gianluca Zambrotta dan Fabio Grosso bagi Itali di Piala Dunia 2006. Dan yang terbaru duet Ramos dan Capdevilla bagi Spanyol yang menjuarai Piala Dunia 2010 yang diselenggarakan di Afrika Selatan. Para pemenang perhelatan paling akbar dalam jagat sepak bola itu selalu menggunakan 2 full-back pada sistem permainannya.
Sebenarnya sistem yang menggunakan full-back ini bukanlah hal yang baru. Di tahun 1958, Brazil telah memiliki gen sepak bola modern dengan sistem 4-2-4 yang diterapkannya, alih-alih menggunakan sistem 3 pemain bertahan yang sangat populer kala itu. Penggunaan full-back ini mulai menjadi pakem sepak bola modern sekitar tahun 2000an. Ketika Arsene Wenger melihat Ashley Cole yang merupakan pemain depan yang cukup menjanjikan kala itu, terbesit ide untuk memainkan A.Cole di posisi full-back. Hasilnya? Dia dikenal sebagai full-back terbaik di inggris, bahkan hingga sekarang. Kita menilik Gianluca Zambrotta yang kala itu bermain diposisi winger kanan ketika masih memperkuat Bari dan Juventus, disulap menjadi full-back kiri yang brilian oleh Marcelo Lippi.
Mari kita melihat statistik Marcelo kala Real Madrid membenamkan tamunya Sevilla dengan skor 7-3 kala itu. Bila kita lihat Marcelo lebih sering membantu penyerangan daripada membantu pertahanan. Terbukti dengan satu assist yang diberikannya kepada Benzema dan dua buah peluang yang diciptakannya. Marcelo juga menggantikan tempat Cristiano Ronaldo ketika dia keasyikan menyerang dan berpindah posisi menjadi penyerang. Jadi full-back selain bertahan juga berfungsi membantu penyerangan, mengisi posisi yang ditinggalkan winger yang ada didepannya juga kadang melakukan tusukan ke jantung pertahanan.
Di seri FM14 ada posisi baru yang sangat menarik, yakni complete wing back. Apabila melihat deskrisi complete wing back secara singkat Anda akan teringat pada tugas seorang full-back. Dengan lebih terfokus pada penyerangan ini sebenarnya rentan terhadap serangan lawan ketika full-back maju dan melawan serangan balik cepat. Hal ini terlihat ketika Carvajal membantu serangan dan lupa turun sehingga Neymar memanfaatkan celah kosong tersebut yang berbuah ancaman-ancaman terhadap pertahanan Real Madrid.
Demikian sedikit penjelasan tentang pentingnya full-back pada strategi yang diusung pelatih-pelatih pada persepakbolaan modern ini. Apabila Anda memiliki opini yang berbeda atau menambahkan informasi silahkan tinggalkah komentar di postingan kali ini.
Ditulis di:
http://gustavmandigo.blogspot.com/2013/11/pentingnya-full-back-di-era-sepak-bola.html
Written by Gustav Mandigo
Ditulis di:
http://gustavmandigo.blogspot.com/2013/11/pentingnya-full-back-di-era-sepak-bola.html
Written by Gustav Mandigo
0 Komentar